Selasa, 24 Mei 2011

Kades Terindikasi Jual Tanah Rakyat

Ditulis oleh Admin   
Jumat, 28 Mei 2010 21:38
Sekayu, Situs Hukum - Oknum Kades Danau Cala bernama Alkad Gabah (50) terindakasi menjual tanah warga sebanyak 10 hektar kepada pihak PT Star Energi. Akibatnya sebanyak 12 Kepala Keluarga, warga Desa Danau Cala Kecamatan Lais Kabupaten Muba mengalami kerugian sebesar ratusan juta rupiah. Untuk mencegah anarkisme warga yang mulai geram dengan ulah kepala desanya, kemarin Jumat (28/5), warga bersama LSM FDR, Camat dan Kapolsek Lais serta pihak PT Star Energi kembali melakukan peninjauan dan pengukuran tapal batas lahan warga dengan lahan yang telah diklaim oleh PT Star Energi.

Namun dari hasil pengukuran tersebut, pihak Kepala Desa Danau Cala tidak bisa menghadirkan bukti-bukti dan juga saksi-saksi yang terlampir dalam surat SKT yang diakui Alkad Gabah sebagai tanah miliknya yang telah dijual ke pihak PT Star Energi. Dengan belum bisa dihadirkannya bukti-bukti, Camat, Kapolsek Lais, warga dan juga pihak PT Star Energi sepakat untuk menunda pengukuran lahan yang sudah lama menjadi sengketa antara warga pemilik, kades, dan PT Star Energi.
Camat Lais M Zaki Aslam AP MSi didampingi Kapolsek Lais AKP Jhon Saibi kemarin mengatakan, kasus sengketa lahan warga Danau Cala, akan terus ditindak lanjuti sampai ada titik terang kepemilikan lahan tersebut yang sah berdasarkan hukum. Dan kemarin pihaknya bersama Kapolsek serta pihak yang bersengketa sudah turun ke lokasi untuk melakukan pengukuran dan pengumpulan keterangan dari pada saksi-saksi yang terlibat dalam penjualan.

Namun dikarenakan kepala desa yang mengakui bahwa lahan tersebut miliknya, pada saat dilakukan peninjauan di lokasi tidak bisa menghadirkan saksi-saksinya. Untuk itu, kita sepakat akan kembali melakukan pengukuran dengan menghadirkan saksi.

Sementara itu,  Roki'in (55) pemilik lahan yang dirugikan oleh ulah kadesnya mengungkapkan, sengketa lahan miliknya bersama warga lainnya sudah lama terjadi. Selama ini dirinya sudah mengadukan nasibnya ke pihak DPRD Muba yang sudah melakukan negosiasi antara pihak yang bersengketa. Dikarenakan belum adanya kata sepakat, dirinya bersama LSM  FDR terus berupaya agar lahan miliknya yang sudah dijual oknum kades  ke PT Star Energi agar mendapatkan ganti rugi yang sesuai.

Ditambahkan Roki'in, sengketa ini terjadi karena tanpa sepengetahuan pemilik yang sah. Kades Alkad Gabah dengan bekal surat SKT mengakui bahwa lahan tersebut miliknya yang dibelinya dari warga lalu dijual oknum kades ke PT Star Energi.Sebagai pemilik sah lahan, dirinya bersama warga yang telah dirugikan kades, akan terus berupaya agar lahan tersebut kembali menjadi miliknya.

"Kita akan berjuang sampai titik darah penghabisan untuk mengembalikan hak kami. Biar perlu kita akan menutup segala akses milik PT Star Energi sebelum kami mendapatkan ganti rugi yang sesuai," ujar Roki'in.Sementara Kades Alkad Gabah hingga berita ditulis belum berhasil dikonfirmasi sehingga belum diketahui sejauh kebenarannya masalah ini. (hbl/sp)

Warga Desa Danau Cala Menuntut Pengembalian Tanah

Metro Malam / Nusantara / Jumat, 28 Januari 2011 00:27 WIB

Metrotvnews.com, Musi Banyuasin: Unjuk rasa warga Desa Danau Cala, Kecamatan Lais, Musi Banyuasin, Sumatra Selatan, atas lahan seluas 3.500 meter yang diserobot perusahaan perkebunan berujung ricuh, Kamis (27/1). Warga memaksa bertemu bupati.

Keributan pecah ketika niat warga bertemu bupati dihalangi polisi pamong praja di kantor DPRD setempat. Kedua kubu terlibat saling dorong. Kericuhan baru mereda setelah seorang anggota DPRD Musi Banyuasin bersedia menemui warga.

Warga, di depan anggota Dewan, meminta para wakil rakyat segera menyelesaikan sengketa tanah antara warga dan perusahaan perkebunan sawit yang sudah beroperasi sejak 2007 itu.(ICH)

Video berita selengkapnya lihat di :
http://www.metrotvnews.com/read/newsvideo/2011/01/28/121427/Warga-Desa-Danau-Cala-Menuntut-Pengembalian-Tanah

Senin, 31 Januari 2011

Legenda Bujang Ranggonang

Oleh: Syarkoni, S. Psi.

Bujang Ranggonang, adalah salah tokoh yang hidup di Bumi Serasan Sekate Musi Banyu Asin, banyak versi yang berpendapat tentang tokoh ini, ada yang menyatakan lahir di Muara Rawas, ada lagi dari daerah lainnya, menurut cerita dari masyarakat desa Danau Cala yang merupakan legenda/cerita rakyat turun-menurun ini, Ranggonang bertempat tinggal di sebuah desa, Danau Cala, disini Ranggonang dengan kesaktiannya menciptakan sebuah danau yang merupakan lekukan dari aliran sungai musi untuk dijadikan sebuah padepokan atau pusat ilmu pengetahuan agama Budha saat itu, dan diberilah nama Danau Cala, Cala merupakan nama yang diambil dari salah satu murid Budha yang bernama Cala. Sebelum menetap di Danau Cala, Ranggonang beserta rombongan keluarganya yang datang dari sebuah kerajaan besar (mungkin Sriwijaya) dengan menggunakan sarana transportasi sungai, berasal dari hilir sungai musi mudik ke hulu sungai dengan beberapa persinggahan diantaranya pertama di Lebung Labi, kemudian melanjutkan persinggahan ke sebuah tempat namanya Pulau Nio, disini beliau membuat sebuah sungai kecil diberi nama sungai Ranggonang yang merupakan jalur transportasi air menuju desa Petaling, Teluk, dan menuju sungai Batang Harileko, namun tempat tinggal disini mengalami sebuah kejadian aneh dimana salah satu gadis dari anggota keluarganya diambil oleh seekor buaya yang menyerupai manusia dan akhirnya sekelompok keluarga tersebut memutuskan untuk pindah ke hulu. Menurut cerita, kelompok keluarga ini terpecah menjadi dua, yang satu kelompok menetap tinggal di Danau Cala bersama Ranggonang, dan yang satu kelompok lagi melanjutkan perjalanannya kehulu sungai musi membuat sebuah perkampungan Semangos yang berada di Muara Lakitan Kabupaten Musi Rawas.

Disini terdapat sebuah tempat rawa-rawa yang bernama Peleburan, entah kenapa tempat ini dinamai Peleburan, menurut cerita, kata "Peleburan" merupakan kata dari "Lebur" atau "Dihancurkan", kemungkinan ini merupakan sebuah tempat yang sengaja dihancurkan oleh musuh.

Kebenaran cerita ini Allahualam.

Lihat peta Danau Cala Tempat Kelahiranku :

wikimapia.org/9766436/id/Desa-danau-cala-aku-dilahirkan-Zul-fitri

danaucala.bogspot.com

Jumat, 12 Juni 2009

Danau Cala



Danau Cala merupakan salah satu desa yang terletak di pinggiran sungai musi, di kecamatan Lais, Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan.

Potensi kekayaan alam yang dimiliki oleh desa ini sangat banyak seperti : Pariwisata Danau dan Sungai Musi, Tambang minyak, Tambang Pasir, hasil perkebunan, perikanan, pertanian, kayu bakar, udang, ikan hias, dan lain-lain.

Tetapi sangat disayangkan hal ini belum dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat Musi Banyuasin dan jajaran Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin.

Tampaknya Danau Cala dari dahulu sampai sekarangpun masih bernasib malang karena selalu dalam posisi tertinggal dari segi pembangunan, misalnya: jalan sebagai jalur transportasi sangat tidak layak, listrik yang dahulu sudah dibangun kini sudah rusak dan kabelnya dicuri itupun belum ada aliran listriknya, fasilitas kesehatan dan fasilitas pendidikan masih jauh dari apa yang diharapkan, begitu juga dengan sumber daya manusianya.

Oh... Desaku dari sejak aku lahir sampai kini engkau begitu malang, engkau selalu tertinggal jauh.

Kapan engkau mau maju sejajar dengan yang lainnya.